BEI Umumkan 88 Perusahaan Belum Publikasikan Laporan Keuangan 2020

BEI Umumkan 88 Perusahaan Belum Publikasikan Laporan Keuangan 2020

Gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: ist)

LiniEkonomi.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 88 Perusahaan Tercatat dan delapan exchange traded funds (ETF) di BEI belum menyampaikan Laporan Keuangan Auditan Tahun Buku 2020, hingga 31 Mei 2021.

"Terdapat delapan Efek dan 88 Perusahaan Tercatat yang hingga 31 Mei 2021 belum menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2020," demikian disebutkan dalam Pengumuman BEI tertanggal 10 Juni 2021 yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (11/6/2021).

Sebagaimana diketahui, batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2020 adalah pada 31 Mei 2021, setelah BEI memberikan perpanjangan waktu penyampaian laporan keuangan terkait kondisi pandemi Covid-19.

Berdasarkan pengumuman yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI, Adi Pratomo Aryanto, Bursa telah memberikan Peringatan Tertulis I kepada delapan ETF dan 88 Perusahaan Tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2020 secara tepat waktu.

Sementara itu, BEI menyebutkan, dari total 780 Perusahaan Tercatat (termasuk Kontrak Investasi Kolektif atau KIK), sebanyak 617 Perusahaan Tercatat sudah menyampaikan laporan keuangan tahunan 2020. Penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu juga sudah dilakukan oleh 38 ETF dan sebanyak empat laporan keuangan DIRE , KIK dan Dinfra.

BEI menyebutkan, terdapat 18 Efek yang tidak wajib menyampaikan laporan keuangan, yakni satu ETF dan 17 Perusahaan Tercatat, karena tercatat setelah 31 Desember 2020. Perlu diketahui, sepanjang 2021 sudah terdapat 20 emiten baru yang mencatatkan saham di BEI.

BEI menambahkan, saat ini ada tujuh Perusahaan Tercatat yang memiliki tahun buku berbeda, yaitu Januari, Maret dan Juni. Rinciannya, sebanyak tiga Perushaan Tercatat telah menyampaikan Laporan Keuangan Interim secara tepat waktu, serta ada empat Perusahaan Tercatat belum menyampaikan Laporan Keuangan dan belum melewati batas waktu. (adm)

Tag:

Baca Juga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Jumat (8/3/2024) dengan peluang menguji level resistance di 7.403, setelah menguat 0,6% pada Kamis kemarin.
IHSG Terpuruk di Zona Merah, Pelaku Pasar Lakukan Aksi Ambil Untung
Simak panduan lengkap cara membuka rekening saham dengan mudah untuk memulai investasi saham Anda sebagai investor pemula.
Berikut Ini Rekomendasi Saham di Tengah Badai Volatilitas IHSG
LiniEkonomi.com - Badai volatilitas membuat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan, Selasa (16/4/2024).
Volatilitas Memukul IHSG: Ini Faktor Dibalik Anjloknya Indeks Saham Indonesia
Emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat peningkatan jumlah pemegang saham pada akhir Maret 2024. Jumlah pemegang saham ITMG bertambah menjadi 49.094 pihak per akhir Maret 2024, naik 1.104 dari posisi akhir Februari 2024.
Saham ITMG Makin Diburu, Jumlah Pemegang Saham Terus Bertambah
Indeks utama bursa saham di Wall Street mencatat rekor tertinggi, sementara saham-saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Kamis (28/3/2024). Mari simak perkembangannya.
Saham Asia Berfluktuasi, Indeks Wall Street Cetak Rekor
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan Rabu (27/3/2024) termasuk GOTO-EXCL
Bursa Lesu! IHSG Tergelincir Termasuk GOTO-EXCL